Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah dan Makna di Balik Sepatu Merah yang Dipakai Paus Benediktus XVI

0 18

KOMPAS.com – Ketika Paus Benediktus XVI mengundurkan diri pada 2013, dia melepaskan jabatannya sebagai Uskup Roma dan juga meninggalkan sepatu kulit merah miliknya yang terkenal.

Selama masa kepemimpinannya, sepatu merah Benediktus menjadi semacam ciri khas, sehingga ABC News menobatkannya sebagai seorang “fashionista”.

Tradisi seorang Paus mengenakan sepatu merah sebenarnya sudah berlangsung selama berabad-abad.

Saat Benediktus meninggal, pada foto-foto yang dirilis Vatikan, ia tampak berpakaian dalam jubah merah dan emas, serta sepatu clerical hitam biasa.

Baca juga: Paus Katolik Ini Ternyata Seorang Pencinta Kucing, Suka Mengelus dan Memberi Makan

Dalam iman Katolik, warna merah melambangkan martir dan sengsara Kristus.

Dengan kata lain, warna merah tersebut menandakan bahwa Paus mengikuti jejak Kristus.

Dua pembuat sepatu asal Italia yang membuat sepatu Benediktus selama masa kepausannya, yakni Adriano Stefanelli dan Antonio Arellano.

Stefanelli, seorang pengrajin Italia, telah membuat sepatu untuk daftar panjang pemimpin terkenal, termasuk Santo Yohanes Paulus II, Barack Obama, dan George W Bush.

Ia pertama kali mengirimkan sepatu ke Vatikan ketika menyaksikan Yohanes Paulus II dalam kesakitan pada 2003, seperti yang sebelumnya dilaporkan oleh CNA.

Ia bertanya pada dirinya sendiri apa yang bisa dilakukannya untuk membantu. Ia kemudian memutuskan untuk membuat sepatu.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Seputar Paus Fransiskus

Tradisi tersebut berlanjut dengan Benediktus XVI.

“Kepuasan terbesar adalah melihat, dengan melihat foto-foto dan gambar-gambar Benediktus XVI, bahwa sepatu tersebut, seperti yang mereka katakan secara informal, terlihat ‘terpakai dan terawat’ dengan baik, karenanya nyaman,” kata Stefanelli, kepada L’Osservatore Romano.

Pengrajin lainnya, Arellano, memperbaiki sepatu untuk Benediktus ketika ia masih menjadi kardinal.

Berasal dari Trujillo, Peru, Arellano pindah ke Roma pada 1990 untuk membuka toko reparasi sepatu di dekat Vatikan.

Ketika temannya, sang kardinal, menjadi paus, dia sangat gembira.

Baca juga: Mengenal Sosok Paus Fransiskus, dari Mulai Hobi hingga Kegiatan Harian

“Semua orang berlari di jalanan, dan saya melihat Kardinal Ratzinger muncul di televisi,” katanya.

 “Saya kagum karena dia adalah pelanggan saya dan saya sangat senang,” ujar dia.

Arellano mengatakan, dia mengingat ukuran sepatu Benediktus yakni 42 dan memutuskan untuk memberikan sepasang sepatu merah kepada Paus baru tersebut selama audiensi umum di Vatikan.

“Ketika kami sampai di sana untuk menyapanya, Paus mengenali saya, tersenyum, dan berkata, ‘Ini pembuat sepatu saya.’ Itu adalah momen yang luar biasa, karena dia membuat Anda merasa penting,” kenang Arellano.

“Dia memberikan berkat kepada saya dan keluarga, dan kami pun mengucapkan selamat tinggal,” sambungnya.

Baca juga: Kisah Paus Benediktus, Saat Muda Pernah Menentang Nazi dan Menjadi Tawanan Perang

Hadiah tersebut membuat Vatikan meminta sepasang sepatu lain untuk dipakai Paus saat beatifikasi Yohanes Paulus II.

“Itu luar biasa, karena saat itu saya benar-benar merasa seperti pembuat sepatu bagi Bapa Suci,” kata dia.

Ia menambahkan, memberi Paus sebuah hadiah adalah satu hal, dipanggil untuk secara khusus membuatkan sepatu untuknya adalah hal lain.

Ketika dia pensiun, Paus Benediktus menyimpan sepatu merahnya dan beralih ke sepatu loafers kulit yang dirancang oleh pembuat sepatu Katolik asal Meksiko, Armando Martin Duenas.

Leave a comment