Eks Kabareskrim Menentang Keras Niat Pegi Setiawan Bertemu Aep,Anggap Akan Timbul Masalah Baru
TRIBUNJAKARTA.COM – Eks Kabareskrim, Komjen Pol Purn Susno Duadji menentang keras keinginan Pegi Setiawan untuk bertemu dengan saksi kasus Vina Cirebon, Aep.
Diketahui setelah menghirup udara bebas, Pegi Setiawan menantang Aep untuk bertemu dan beradu debat.
Pasalnya, Aep sempat mengaku lihat Pegi Setiawan pada saat malam kejadian tewasnya Vina dan Eky tahun 2016.
Namun menurut Susno Duadji hal tersebut tak perlu terlaksana.
Ia berpendapat pertemuan Aep dan Pegi Setiawan justru akan menimbulkan masalah baru.
“Saya berharap kepada Pegi dan Aep jangan menambah masalah baru, tantang menantang nanti timbul masalah baru, berantem,” ucap Susno Duadji dikutip TribunJakarta.com dari YouTube iNews, pada Rabu (10/7/2024).
“Sudah masalah hukum saja, jadi kalau ada sesuatu ya laporkan ke aparat, saling adu alat bukti,” imbuhnya.
Susno Duadji lalu menambahkan belum tentu penangkapan Pegi Setiawan karena kesaksian Aep.
Bukan tanpa alasan, Susno Duadji mengungkit proses persidangan praperadilan Pegi Setiawan.
“Apakah Pegi ditangkap karena kesaksian Aep? Silahkan ditanya ke penyidik,” ujar Susno Duadji.
“Tapi kan kemarin pas persidangan enggak membawa keterangan alat bukti saksi,”
“Jangan berantem, kembali ke jalur hukum saja,” tegasnya.
Pegi Setiawan Marah Besar
Pegi Setiawan mengaku tidak mengenal Aep.
Ia lalu menegaskan ingin bertemu dan berdebat dengan Aep.
“Sosok Aep ini seperti apa, mukanya seperti apa, menuduh saya, ngeliat saya saat hari kejadian. Penasaran saya, kalau bisa dipertemukan, saya mau berdebat sama dia,” kata Pegi Setiawan di basecamp tim kuasa hukum di Jalan Sabang, Kota Bandung pada Selasa (9/7/2024).
Pengacara Pegi, Toni RM yang berada di samping kliennya pun memberikan pernyataan.
“Aep nih, nantang nih, Aep harus muncul nih,” kata Toni.
Pegi Setiawan turut memberikan pesan kepada Aep.
“Aep harus muncul nih debat sama saya kalau kamu gentle. Kamu harus membuktikan, saya tantang Aep muncul ketemu dimana, kalau kamu laki-laki tunjukkin diri kamu,” kata Pegi.
Pegi Setiawan membantah keterangan Aep yang sering melihat dirinya menggunakan sepeda motor Smash.
Sepeda motor Suzuki Smash warna pink itu disebut menjadi alat bukti keterlibatan Pegi Setiawan dalam kasus Vina Cirebon dan Eky pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Pegi Setiawan pun membantah keterangan tersebut. Ia mengatakan sepeda motor itu rusak dan turun mesin sebelum peristiwa Vina Cirebon terjadi.
Selain itu, Pegi mengklaim sepeda motor tersebut sedari awal tahun 2016 telah dicat menjadi warna biru kuning.
Ia juga membantah keterangan Aep yang melihat dirinya berada di SMPN 11 Cirebon pada saat peristiwa Vina Cirebon.
“Aep kalau kamu laki-laki gentle kita ketemu atur waktu. Jangan menyudutkan seseorang. Jangan mematikan masa depan seseorang,” tegas Pegi Setiawan.
Keterangan Aep
Aep sempat menyebutkan bahwa Pegi Setiawan DPO kasus Vina Cirebon yang ditangkap polisi adalah pelaku asli.
Aep merupakan saksi yang bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah bengkel yang kebetulan berdekatan dengan tempat kejadian perkara (TKP).
Ia juga mengaku sempat dimintai keterangan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon untuk memastikan Pegi Setiawan adalah DPO kasus Vina dan Eky.
Terkuaknya kasus Vina Cirebon ini juga tak lepas berkat kesaksian Aep kepada ayah korban Eky, Iptu Rudiana beberapa hari setelah kejadian.
Dari kesaksian Aep itulah akhirnya polisi menangkap delapan pemuda Cirebon, satu di antaranya masih di bawah umur kala itu, Saka Tatal.
Delapan tahun kasusnya berlalu, Aep mengaku masih ingat dengan wajah para pelaku kasus pembunuhan Vina dan Eki.
Awalnya, Aep tidak tahu bahwa geng motor yang sering nongkrong di depan tempat kerjanya adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eki.
Sebab di malam kejadian, Aep cuma melihat momen sekilas Vina dan Eki dilempari batu oleh geng motor tersebut.
“Waktu kejadian kamu lagi apa?” tanya Anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
“Lagi beli rokok, jajanan di warung, di samping SMP 11. Ada motor korban lewat, jalan biasa aja. Terus dilemparin batu, langsung kabur. Dikejar sama anak muda yang nongkrong di situ, motornya ada. Pakai jaket biru muda,” ungkap Aep.
Ditanyai soal sosok para pelaku yang melempari dan mengejar Vina dan Eky, Aep mengaku tak mengenali identitas melainkan hanya tahu wajahnya.
Terutama Pegi, Aep ternyata masih hafal wajah Pegi meski kejadian tersebut sudah berlalu delapan tahun lalu. “Yang namanya Pegi, tahu wajahnya?” tanya Dedi Mulyadi.
“Tahu,” kata Aep.
“Waktu peristiwa itu ada?” tanya Dedi Mulyadi.
“Waktu malam itu ada,” ujar Aep.
“Gimana bisa tahu ada Pegi?” tanya Dedi lagi.
“Dia (Pegi) kumpul sama anak-anak. Dia ada di lokasi. Itu kan lagi pada nongkrong di situ. Yang saya lewat itu ada dia di situ,” ungkap Aep.
Dicecar soal sosok Pegi, Aep mengaku siap bersumpah di atas Al Quran di pengadilan.
Bahwa Aep melihat Pegi ada di TKP saat pembunuhan Vina dan Eki.
“Kalau bicara nama saya enggak kenal kalau itu Pegi. Tapi kalau bicara wajah saya mengenal bahwa itu Pegi,” akui Aep.
“Siap nanti disumpah di atas Quran?” tanya Dedi Mulyadi.
“Siap saya,” jawab Aep.
Rupanya ingatan Aep terkait wajah dari Pegi itu lantaran ia juga pernah terlibat masalah dengan para pemuda yang nongkrong di tempat kerjanya.
Lantaran hal tersebut, Aep pun yakin dengan jumlah pemuda yang diduga terlibat pembunuhan Vina dan Eky. Karena saat kejadian Aep melihat semua pelaku ada di TKP.
“(Para pelaku) saling mengenal. Makanya saya juga sempat kaget yang namanya Pegi itu. Yang mana sih Pegi itu. Setelah ketangkep, saya lihat fotonya, itu saya tahu, anak-anak situ juga masih satu tongkrongan sama mereka,” imbuh Aep.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya