Informasi Terpercaya Masa Kini

China Sapu Bersih 8 Medali Emas Loncat Indah di Olimpiade Paris 2024

0 18

PARIS, KOMPAS.com – China menyapu bersih delapan emas di cabang olahraga loncat indah Olimpiade Paris, setelah Cao Yuan menyabet medali terakhir di final nomor 10 meter putra, Sabtu (10/8/2024).

Sebagai negara yang dominan di cabor ini, China nyaris melakukannya juga di dua Olimpiade sebelumnya yakni di Tokyo 2021 dan Rio 2016.

Dari delapan final, China memenangi tujuh di antaranya. Inggris selalu menghambat mereka di kedua ajang tersebut, sedangkan saat menjadi tuan rumah di Beijing 2008, Australia yang menghalangi sapu bersihnya.

Baca juga: Olimpiade Los Angeles 2028 Direncanakan Lebih Hijau dan Tanpa Mobil

“Aku tak terlalu memikirkan delapan medali, tetapi aku senang membantu China meraih emas terbaru. Ini bersejarah, selamat untuk China,” kata Cao sang juara bertahan yang unggul jauh dari lawan-lawannya.

Dikutip dari kantor berita AFP, ia finis dengan 547,50 poin. Rikuto Tamai dari Jepang menyusulnya dengan 507,65 poin untuk meraih perak, dan Noah Williams dari Inggris (497,35 poin) meraih medali perunggu.

Cao juga menjadi orang pertama yang mempertahankan medali emas loncat indah 10 meter di Olimpiade sejak atlet Amerika Greg Louganis melakukannya di Seoul 1988.

Secara keseluruhan, atlet kelahiran Beijing berusia 29 tahun itu telah mengoleksi empat medali emas Olimpiade.

Sebelumnya, ia memenangi nomor loncat papan 3 meter putra di Rio 2016 dan nomor papan 10 meter sinkronisasi putra di London 2012.

Baca juga: Kevin Durant Cetak Sejarah: Pemain Basket dengan Medali Emas Olimpiade Terbanyak

Namun, tidak semua atlet China meneguk kesuksesan di hari terakhir loncat indah Olimpiade Paris 2024.

Juara dunia Yang Hao mengalami hari buruk karena tertinggal di posisi terakhir dari 12 finalis. Selisihnya lebih dari 150 poin di belakang rekan senegaranya.

Kekalahan seperti itu jarang dialami China yang sangat dominan di cabor loncat indah, tetapi tak mengurangi rasa kagum yang diutarakan lawannya.

“Aku selalu bertepuk tangan atas loncatan mereka,” kata Andrea Spendolini-Sirieix dari Inggris setelah membawa pulang perunggu.

Ia kalah dari duo remaja China Quan Hongchan dan Chen Yuxi di nomor papan 10 meter sinkronisasi putri.

“Perhatikan saja cara mereka meloncat, mereka masuk ke air seperti sedang tidur,” ujarnya menunjukkan ketakjuban.

Baca juga: Profil Carlos Yulo, Jagoan Senam Filipina yang Ribut dengan Sang Ibu Soal Hadiah Olimpiade

Leave a comment