Bolehkah Bayi Dibedong saat Tidur Malam? Ini Faktanya
Membedong adalah sebuah cara yang aman untuk ‘membungkus’ seluruh tubuh bayi, kecuali kepala, dengan selimut. Dengan cara ini, tangan dan kaki mereka dengan nyamannya beristirahat di dalam selimut.
Bedong biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir, Ma. Sebagai orangtua, Mama tentu akan berhati-hati melakukan tindakan tertentu pada bayi. Termasuk membedongnya di malam hari.
Bolehkah bayi dibedong saat tidur malam? Nah, bila Mama berencana untuk melakukannya tapi masih ragu, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini.
Fakta Pertanyaan Bolehkah Bayi Dibedong saat Tidur Malam?Bolehkah Bayi Dibedong saat Tidur Malam?
Apakah bayi boleh dibedong saat tidur malam? Bedong dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak di siang dan malam hari.
Mama mungkin merasa khawatir untuk membedong si Kecil sepanjang malam. Mengutip dari laman What to Expect, selama Mama mematuhi pedoman bedong dan tidur yang aman, membedong bayi sepanjang malam tidak berbahaya.
Selain itu, Mama juga akan memiliki banyak kesempatan untuk memeriksa si Kecil di malam hari. Pasalnya dia sering bangun untuk makan.
Cara Membedong Bayi
Mengutip dari laman Healthline, berikut cara membedong bayi yang benar:
- Mama bisa mulai dengan selimut atau kain berbentuk kotak. Sebarkan selimut hingga rata dan lipat salah satu sudut sedikit ke dalam.
- Tidurkan bayi di atas selimut dengan posisi menghadap ke atas dengan kepala di atas sudut yang akan Mama lipat ke dalam.
- Pegang bayi agar tidak berpindah-pindah, luruskan lengan kirinya dengan lembut, dan ambil selimut bagian kiri lalu arahkan ke atas si Kecil.
- Selipkan selimut bagian kiri ke antara pinggang kanan dan lengan kanan mereka (sejajar siku kanan), kemudian dengan lembut luruskan lengan kanan mereka dan bawa selimut sisi kanan ke atas mereka, selipkan di bawah sisi kiri tubuh mereka.
- Lipat atau putar bagian bawah selimut ke atas, sisakan cukup ruang untuk kaki bayi bergerak. Kemudian dengan lembut selipkan di bawah satu sisi.
Sampai Kapan Bayi Dibedong?
Saat si Kecil semakin tumbuh besar, Mama tak perlu membedongnya lagi.
Dilansir dari babysleepsite.com, berikut beberapa tanda yang dapat Mama perhatikan ketika bayi sudah siap untuk berhenti dibedong:
- Usia rata-rata untuk menghentikan bedong bayi adalah sekitar 3 atau 4 bulan.
- Jika bayi terlepas dari bedongnya, belum tentu hal tersebut adalah tanda bahwa ia sudah siap untuk berhenti dibedong. Perhatikanlah lebih lama lagi, jika bayi secara konsisten terlepas dari bedongnya setiap malam, maka itu adalah pertanda bahwa ia sudah siap untuk berhenti dibedong.
- Bayi yang dibedong harusnya tidak pernah bisa tidur telungkup. Jadi, jika si Kecil mulai berguling saat tidur, maka itu adalah pertanda kuat bahwa ia sudah mampu untuk berhenti dibedong.
Waspada Risiko Membedong Bayi
Dilansir dari Healthline, berikut adalah risiko yang terjadi jika Mama tidak membedong bayi secara benar atau terlalu lama membedongnya.
- Meningkatkan risiko SIDS. Cara membedong bayi yang tidak benar akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, kematian bayi mendadak disebabkan oleh cara membedong yang salah. Pertama, orangtua membedong terlalu kencang, bayi bisa tercekik dalam tidurnya. Kedua, karena bedongan terlalu longgar, kemungkinan kain akan terlepas dan menutupi hidung karena lengan bayi bisa bergerak bebas sehingga kain menutupi mulut dan hidung.
- Meningkatkan risiko dysplasia. Dysplasia yaitu ketidaknormalan pertumbuhan jaringan atau organ karena kaki bayi harus diluruskan ketika dibedong, tulang rawan dan sendi bayi bisa rusak bila hal ini terjadi.
- Rentan biang keringat atau ruam. Bayi lebih rentan dengan ruam atau biang keringat karena cepat berkeringat akibat dibedong.
Oleh karena itu, saat membedong bayi pastikan Mama telah membungkusnya dengan tepat dan membuatnya nyaman.
Itu penjelasan tentang bolehkah bayi dibedong saat tidur malam. Semoga informasi di atas bisa menjawab keraguan Mama, ya.
Baca juga:
- Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Bedong atau Sleep Sack?
- Umur Berapa Bayi Harus Berhenti Dibedong? Ini Faktanya!
- Benarkah Bayi Baru Lahir Harus Dibedong agar Kakinya Tidak Bengkok?