Informasi Terpercaya Masa Kini

Israel Kecam Isi Deklarasi Beijing yang Diteken Hamas dan Fatah, Apa Alasannya?

0 8

TEL AVIV, KOMPAS.com – Israel dengan cepat mengutuk kesepakatan yang diteken Hamas dengan 13 organisasi Palestina lainnya, termasuk Fatah, di Beijing, China pada Selasa (23/7/2024).

Kesepakatan itu diketahui salah satunya akan membawa Hamas ke dalam “pemerintah rekonsiliasi nasional” Palestina untuk Gaza pasca-perang. 

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, bersikeraskekuasaan Hamas akan dihancurkan dan menuduh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang faksi Fatah-nya menandatangani kesepakatan tersebut, merangkul kelompok yang serangannya pada 7 Oktober lalu memicu perang. 

Baca juga: Hamas-Fatah Palestina Sepakat Berdamai Usai Difasilitasi China, Apa Agenda Politik Mereka?

Wacana keterlibatan Hamas dalam pemerintahan Gaza pasca-perang telah dikecam oleh Amerika Serikat dan Israel sebelumnya.

Deklarasi Beijing

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, seperti diketahui telah menjamu pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk, utusan Fatah Mahmud al-Aloul, dan utusan dari 12 faksi Palestina lainnya.

Di Beijing, para delegasi dari belasan organsiasi Palestina tersebut telah menandatangani “Deklarasi Beijing”.

Sebagaimana dilansir AFP, teks kesepakatan tersebut menguraikan rencana untuk “pemerintahan persatuan nasional sementara dengan persetujuan faksi-faksi Palestina” yang akan “menjalankan otoritas dan kekuasaannya atas semua wilayah Palestina”, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem timur yang dicaplok Israel. 

China, yang tahun lalu menjadi perantara kesepakatan yang memulihkan hubungan antara saingan regional Iran dan Arab Saudi, memuji kesepakatan tersebut sebagai komitmen untuk “rekonsiliasi”. 

Namun, Katz mengatakan bahwa Abbas “merangkul para pembunuh dan pemerkosa dari Hamas”.

Baca juga: Dulu Jadi Perantara Rekonsiliasi Arab Saudi-Iran, China Kini Fasilitasi Perdamaian Hamas-Fatah…

Dia juga menolak peran apa pun bagi Otoritas Palestina di Gaza, dengan mengatakan “Abbas akan mengawasi Gaza dari jauh”.

Hamas dan Fatah sendiri diketahui adalah musuh bebuyutan dan pernah berperang singkat namun berdarah pada 2007 ketika Hamas menguasai Gaza.

Fatah terus mendominasi Otoritas Palestina yang memiliki kontrol administratif terbatas atas wilayah perkotaan di Tepi Barat yang diduduki Israel. 

Leave a comment