Serda Gede Didin Meninggal Saat Sebulan Bertugas di Papua, Keluarga Laporkan Adanya Kejanggalan
BALI, KOMPAS.com – Anggota TNI AD asal Denpasar Bali, Serda I Gede Didin Saputra meninggal dunia saat satu bulan bertugas sebagai Bintara Remaja Yonif 762/VYS Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat, Minggu (7/7/2024).
Pihak keluarga yang merasa janggal atas kematian itu, melaporkan adanya kekerasan yang diduga dialami Gede Didin sebelum meninggal.
Jenazah Gede Didin telah diotopsi pada Senin (8/7/2024). Diduga ada bekas luka di tubuh Serda I Gede Didin.
Baca juga: Otak Pembunuhan Napi Lapas Merah Mata Ternyata Pecatan TNI
Bertugas sebulan
Ayah Serda I Gede Didin Saputra, I Komang Sudiasa, menceritakan anaknya baru sebulan bertugas di Papua Barat.
Sebelumnya, Serda Didin menempuh pendidikan dasar TNI di Tabanan selama 9 bulan, kemudian ditugaskan ke Papua awal Juni 2024.
“Tugas Papua baru tanggal 3 Juni 2024, pelantikan di Dodiklatpur Pulaki, lalu tanggal 4 Juni berangkat dari Pulaki ke Surabaya dan tanggal 6 dari Surabaya ke Papua. Sampai Papua kira-kira tanggal 14 Juni naik kapal laut,” kata Sudiasa, dikutip dari Tribun Bali, Minggu (21/7/2024).
Baca juga: Keluarga Yakin Prajurit TNI Terlibat Pembakaran Wartawan di Karo, Bawa 3 Bukti ke Pomdam
Sampai di Papua, Serda Didin tidak langsung mendapat tugas, tetapi masih berada di penampungan.
Saat di penampungan, Serda Didin sempat mengabari kekasihnya terkait kondisinya yang sakit dan dirawat di ruangan perawatan klinik batalion pada 30 Juni 2024.
Sudiasa kemudian melakukan panggilan video pada anaknya untuk mengetahui kondisinya.
“Dia (Serda Didin) bilang baik-baik saja. Saya mau ke sana tapi anak saya mencegah, di sana anak saya tidak mau terus terang apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga chat pacarnya bilang tidak mau bilang sama keluarga di rumah agar tidak khawatir,” bebernya.
Baca juga: Lebih Dekat dengan KRI Dewaruci, Kapal Legendaris TNI AL 3 Kali Arungi Jalur Rempah
Meninggal dan diotopsi
Sudiasa juga mendapatkan kabar anaknya sakit demam dan diare, kondisinya menurun pada Kamis (4/7/2024) kemudian dibawa ke UGD rumah sakit di dekat penampungan pada Jumat (5/7/2024).
Pada Sabtu (6/7/2024) Serda Didin dibawa ke RSUD Sele Be Solu, Sorong. Namun pada Minggu (7/7/2024), Serda Didin kemudian dikabarkan meninggal dunia pada pukul 23.30 WIT.
Serda Didin disebut menderita gangguan liver, namun Sudiasa merasa tidak percaya begitu saja.
Dia pun meminta agar jenazah anaknya diotopsi untuk mengetahui kemungkinan lain penyebab Serda Didin meninggal.
“Akhirnya begitu jenazah datang saya lakukan otopsi di RSUP Prof Ngoerah karena meninggalnya tidak wajar dibilang sakit gangguan liver tak mungkin meninggal seketika anak saya. Baru saja dilantik tanggal 3 Juni 2024, baru penugasan satu bulan di Papua. Saat berangkat sehat-sehat lalu pulang jadi mayat siapa yang tidak terpukul,” terangnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Mengaku Sempat Ditawari Naik Heli yang Jatuh di Bali
Laporkan kejanggalan
Setelah jenazah Serda Didin diotopsi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr IGNG Ngoerah pada Senin 8 Juli 2024, keluarga melaporkan kejanggalan itu kepada Pomdam IX/Udayana, Bali..
Laporan dibuat pada Selasa (16/7/2024) dan diterima oleh Kapten Cpm IBK Surya Anthara dan ditandatangani oleh Kepala Seksi Penyidikan Pomdam IX/Udayana Mayor Cpm I Dewa Gede Alit Putra dengan nomor STTLP/04/VII/2024.
“Telah melaporkan kejadian dugaan kekerasan yang menyebabkan meninggal dunia atas nama Serda I Gede Didin Saputra,” tulis isi Surat Tanda Terima Laporan Pengaduan di Pomdam IX/Udayana tersebut.
Saat dikonfirmasi, Komandan Pomdam IX/Udayana, Kolonel Cpm Unggul Wahyudi mengaku sedang menindaklanjuti laporan pengaduan dugaan kekerasan terhadap Serda Didin tersebut.
“Sedang kami tindak lanjuti,” kata Kol Cpm Unggul saat dihubungi Tribun Bali, pada Minggu (21/7/2024).
Baca juga: Helikopter Terlilit Tali Layangan di Bali Disebut Bukan Kejadian Pertama
Menurutnya, investigasi akan dilakukan oleh Kodam XVIII/Kasuari tempat Serda Didin bertugas, sekaligus tempat kejadian perkara (TKP) kematian Serda Didin.
“Investigasi nanti dari Kasuari, karena TKP-nya ada di sana,” bebernya.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana juga mengatakan investigasi akan dilakukan oleh Kodam Kasuari.
“Sesuai lokus, dalam hal ini Kodam Kasuari, segala laporan dan data dan bawa ke sana, nanti dari Kodam Kasuari yang melakukan investigasi,” kata Kapendam Udayana melalui sambungan telepon.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Keluarga Serda Gede Didin Lapor Dugaan Kekerasan ke Kodam IX/Udayana, Investigasi Dilakukan Kasuari