Informasi Terpercaya Masa Kini

Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Struktur dan Ciri-Cirinya

0 3

TEMPO.CO, JAKARTA – Teks anekdot merupakan jenis teks naratif yang menyampaikan cerita singkat, ringan, dan bersifat humoris. Contoh teks anekdot singkat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kerap digunakan untuk memberikan sindiran dengan cara yang halus terhadap sebuah peristiwa.

Berdasarkan e-Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Badiya Rifai, teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Biasanya teks ini dibuat mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Selain itu, teks anekdot juga memiliki nilai-nilai atau pesan yang ingin disampaikan dibalik ceritanya. Di antaranya adalah untuk memberikan hiburan, menyampaikan kritik sosial secara ringan, mengungkapkan kejadian lucu atau unik dengan cara yang menggelitik, serta memberikan wawasan atau pembelajaran melalui humor yang disajikan.

Struktur Teks Anekdot

Sebelum membahas contoh teks anekdot singkat, perlu diketahui bahwa teks anekdot juga memiliki sejumlah struktur yang membangunnya. Berikut struktur teks tersebut.

  1. Abstraksi: Teks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik.
  2. Orientasi: Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.
  3. Krisis: Memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke penyelesaian.
  4. Reaksi: Jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu atau mengesankan.
  5. Koda: Berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik atau disindir.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan teks lain, seperti berikut ini:

  1. Karakter utama dari teks ini humoris
  2. Hadir dengan bentuk menyindir atau berupa sindiran
  3. Adanya karakter hewan dan manusia di dalamnya
  4. Ditujukan kepada orang yang sudah terkenal misalkan anggota DPR
  5. Kisah yang diceritakan umumnya termasuk dalam realita namun tidak meninggalkan sifat anekdot itu yakni lucu
  6. Adanya nuansa fiksi, dongeng di dalamnya

Contoh Teks Anekdot Singkat

Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa contoh teks anekdot singkat yang lucu dan menggelitik.

1. Contoh Teks Anekdot Singkat: Tukang Becak dan Polisi

Pak Ahmad, adalah tukang becak langganan pasar, terkenal dengan jawabannya yang selalu nyeleneh. Suatu hari, saat melintas di jalan raya, ia diberhentikan oleh seorang polisi.

“Hei, kamu! Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini!” bentak Pak Polisi.

Dengan santai, Pak Ahmad menjawab, “Oh, saya lihat Pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, berarti boleh masuk, dong?” Pak Polisi terdiam sejenak, lalu menggeleng-gelengkan kepala.

2. Contoh Teks Anekdot Singkat: Hakim Korupsi

Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar, bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.

“Bukanlah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini? ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa!”

“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya terkejut saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”

3. Contoh Teks Anekdot Singkat: Nasruddin dan Telur

Nasruddin, seorang tokoh yang terkenal dengan kelucuannya, suatu hari sedang berjalan-jalan di pasar. Ia melihat seorang penjual telur yang sedang menawarkan dagangannya. “Berapa harga telurnya, Pak?” tanya Nasruddin.

“Lima ribu rupiah satu butir,” jawab penjual telur. Nasruddin berpikir sejenak, lalu berkata, “Kalau saya beli sekeranjang, berapa harganya?” Penjual telur pun menghitung dan menyebutkan harganya.

Nasruddin menggeleng-gelengkan kepala, “Mahal sekali! Kalau begitu, saya beli ayamnya saja, nanti saya tunggu telurnya menetas.

4. Contoh Teks Anekdot Singkat: Jalan Rusak

Pak RT sedang mengadakan rapat warga. “Jalan di depan rumah Pak Lurah kok mulus banget ya,” celetuk seorang warga.

Pak RT pun menjawab, “Ah, itu mah jalan protokol. Kalau jalan kita kan jalan kampung, wajar kalau rusak sedikit.”

Seorang anak kecil yang sedang bermain di dekat mereka tiba-tiba berseru, “Kalau gitu, rumah Pak Lurah juga jadiin rumah kampung aja, biar nggak mulus jalannya!”

5. Contoh Teks Anekdot Singkat: Tak Punya Latar Belakang Presiden

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.

Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat di-interview salah satu televisi swasta. “Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan,” ujar Pak Mahfud.

Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. ”Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,” ujar Gus Dur santai.

Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik. “Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Pak Mahfud.

6. Contoh Teks Anekdot Singkat: Jawaban Benar

Rina dipanggil Ibu Yuni ketika jam istirahat sekolah.

“Rina, Ibu tidak melihat jawaban kamu di esai. Hanya ada tulisan benar,” kata Ibu Yuni sambil menunjukkan kertas ulangan Rina.

“Oh, kan perintahnya begitu, Bu. Di sana bilangnya harus mengisi setiap jawaban dengan ‘Benar.’ Jadi saya tulis jawaban benar di esai. Rina pintar kan, Bu?”

7. Contoh Teks Anekdot Singkat: Hukuman

Alfian: “Bu, saya ada pertanyaan.”

Guru: “Mau tanya apa, Alfian?”

Alfian: “Kalau ada orang dihukum karena perbuatan yang belum dia lakukan, apakah itu boleh?”

Guru: “Jelas tidak boleh dong! Orang baru boleh dihukum ketika dia dinyatakan bersalah.”

Alfian: “Syukurlah. Jadi saya bebas hukuman, bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR.”

8. Contoh Teks Anekdot Singkat: Penjual Kue Yang Hebat

Caca membeli beberapa kue dari seorang nenek di pinggir jalan, namun ia tidak bisa melanjutkan perjalanan pulangnya karena tiba-tiba hujan turun deras sekali. Akhirnya Caca dan si nenek penjual kue pun sama-sama berteduh.

Agar tidak terlalu terasa canggung, Caca pun memulai obrolan “Nek, sudah lama jualan kue?” “Sudah sekitar 35 tahun, Nak”, jawab nenek. Caca kembali bertanya, “Memangnya tidak ada yang membantu, Nek?Anak-anak nenek kemana?”

“Anak-anak saya sibuk kerja, ada yang di Polda, rumah sakit, dan juga sekolah” Caca pun kagum mendengar jawaban nenek itu, “Wow, hebat! Walau hanya berjualan kue, namun anak-anak nenek sukses semua ya?” “Ya sama saja Nak, kerjanya seperti saya, jualan kue.”

9. Contoh Teks Anekdot Singkat: Baju Termahal

Amar: “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Amir: “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”

Amar: “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”

Amir: “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Amar: “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir: “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)

Amar: “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Amir: “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

10. Contoh Teks Anekdot Singkat: Kuliah Hukum Pidana

Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya kepada dosen, “Apa kepanjangan dari KUHP, Pak?”

Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau.

Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya.

Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan kepada si Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?”

Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas tertawa.

11. Contoh Teks Anekdot Singkat: Mau Gaji Besar?

Suatu hari, Pak Anwar menerima telepon yang mengaku dari salah satu acara televisi.

Presenter: “Halo, dengan siapa di sini?”

Pak Anwar: “Dengan Bapak Anwar”

Presenter: “Oh, Bapak Anwar. Apakah bapak ingin mendapatkan uang tunai sebesar 3 juta rupiah?”

Pak Anwar: “Wah, mau banget! Gimana caranya?”

Presenter: “Kerja, Pak!”

Pak Anwar: “…”

12. Contoh Teks Anekdot Singkat: Ibadah dan Berjudi

Suatu hari, Boni dan Bono yang memang hobi berjudi saat itu berkumpul dan bermain judi di depan rumah Bono. Saat sedang asyik bermain, terdengar suara azan dari Masjid Barokah.

Boni dan Bono yang notabene seorang Muslim seolah tak menghiraukannya karena keduanya memang tidak pernah meninggalkan ibadah sebagaimana mestinya.

Bono: “Bon Boni, kenapa ya di agama kita itu ibadahnya banyak sekali.”

Boni: “Banyak sekali bagaimana maksud kamu, Bon?”

Bono: “Iya, ibadah salat saja sehari sampai lima kali. Lihat tuh agama lain, ada yang beribadah satu minggu sekali, atau sesempatnya saja. Nggak kaya kita.”

Boni: “Halah, Bon Bon. Ibadah lima kali sehari saja kamu tetap memilih main judi. Bagaimana kalau satu minggu sekali, bisa jadi apa kamu? Udah lah nggak usah komen ibadah-ibadah. Kamu aja nggak pernah beribadah.”

13. Contoh Teks Anekdot Singkat: Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.

Tono: “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin: “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Tono: “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin: “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono: “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin: “Loh, apa hubungannya.” Tono :

“Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

14. Contoh Teks Anekdot Singkat: Rasa Roti

Penjual roti sedang menjajakan dagangannya saat pagi hari.

“Pak, mau beli rotinya!” teriak anak SD lengkap dengan seragamnya.

“Mau yang mana, coklat atau keju?” tanya si penjual.

Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama.

“Nggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?”

15. Contoh Teks Anekdot Singkat: Nangka Impor

Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita, Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam. Saya kaget, ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya.

Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi. Setelah saya cicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli! Karena penasaran, maka saya bertanya:

“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?”

“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya.

“Emang nangkanya impor dari mana?”

“Dari Yogya, Mas…”

Leave a comment