Informasi Terpercaya Masa Kini

Bapanas Sebut Harga Beras Dunia Turun karena RI Mau Setop Impor Beras Tahun Ini

0 3

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap, harga beras dunia saat ini sedang mengalami penurunan. Menurut Arief, salah satu penyebabnya adalah proyeksi turunnya permintaan impor dari Indonesia, karena RI bertekad tak impor beras mulai tahun ini.

Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Banten bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan pihak terkait lainnya di Pendopo Gubernur, Serang, Banten, Jumat (10/1/2025).

“Izin Pak Menko Pangan, ternyata kebijakan kita turut memicu harga beras di pasar dunia turun. Begitu Pak Menko sampaikan bahwa kita tidak mengimpor empat produk pangan, salah satunya beras,” kata Arief dalam keterangan resminya kepada media.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Makan Bergizi Gratis Gerakkan Ekonomi Lokal: Tidak Ada yang Impor!

Ia memaparkan, harga beras dari beberapa negara turun. Yakni mulai dari 640 dolar AS per metrik ton, turun ke 590 dolar AS hingga 490 dolar AS per metrik ton.

“Hari ini sudah dekat-dekat di 400-an dolar AS (per meterik ton). Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini,” ujarnya. 

Berdasarkan data yang dihimpun Bapanas, harga beras putih 5 persen (Free on Board) dari beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di rentang harga 622 dolar AS sampai 655 dolar AS per metrik ton.

Kemudian per 19 Desember 2024 yang merupakan momen setelah pengumuman setop impor beras Indonesia, juga mulai turun ke rentang 455 dolar AS sampai 514 dolar AS per metrik ton.

“Di bulan ini, India sudah mulai membuka keran ekspornya. Tren harga beras putih pun semakin menurun pada 8 Januari 2025 menjadi rentang 430 sampai 490 dolar AS per metrik ton,” tuturnya. 

Baca Juga: Pemerintah Sudah Mulai Jalankan B40 Sejak Awal 2025, Bahlil: Impor Solar Tak Ada Lagi Mulai 2026

Sementara itu, berdasarkan The FAO All Rice Price Index (FARPI) menyebutkan Indeks di Desember 2024 turun 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 119,2 poin. Namun dilihat secara setahun penuh, rerata indeks FARPI di 2024 masih lebih tinggi 0,8 persen dibandingkan tahun 2023.

“Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini. Sekali lagi terima kasih kebijakan kepada petani Indonesia,” ucapnya. 

Menurutnya, kesejahteraan petani padi dapat tercermin dari perkembangan indeks Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP). NTPP di Februari 2024 yakni 120,30 menjadi paling tinggi dibandingkan NTPP bulan-bulan sebelumnya selama 5 tahun terakhir. NTPP di Desember 2024 pun cukup baik dengan masih menorehkan lebih dari 100 dengan angka 108,90.

Sementara kondisi di hilir juga cukup baik dengan inflasi yang terus dijaga dan dikendalikan pemerintah. Tingkat inflasi umum secara tahunan di 2024 menjadi yang terbaik sejak tahun 1958 dengan raihan 1,54 persen.

Baca Juga: Menperin Tegaskan Investasi AirTag Apple Tak Bisa Buat iPhone 16 Dijual di Indonesia

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), terkendalinya tingkat inflasi salah satunya dipengaruhi penurunan harga komoditas pangan yang lebih stabil selama 2024 dalam 2 tahun terakhir.

“Tentu kita ingin terus membentuk ekosistem pangan yang ideal. Di hulu, petani kita terus berproduksi dan memperoleh harga yang baik. Di hilir pun inflasi pun terkendali dengan baik,” tutur Arief.

“Nah kalau sudah seperti ini, tugas kami di Badan Pangan Nasional dan Bulog mempersiapkan penyerapan berasnya. Jadi panen gabah petani kita harus terserap sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo,” ucapnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan, Indonesia akan berhenti mengimpor beras mulai 2025. Ia mengatakan, impor yang akan dilakukan pada 2025 adalah sisa kuota beras yang belum terealisasi.

Adapun tahun ini, pemerintah menetapkan kuota impor beras sebesar 3,6 juta ton. Dari jumlah itu, yang terealisasi sekitar 2,9 juta ton. 

Baca Juga: Waspada Flu Burung & HMPV, Kemenkes Terbitkan Surat Edaran untuk Kadinkes-Asosiasi Klinik Seluruh RI

“Mudah-mudahan tahun depan kita nggak impor beras, kalau impor pun sedikit,” kata Zulkifli dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Pangan di Jakarta, Kamis (21/11/2024). 

“Sudah diputuskan 3,6 (ton) baru masuk 2 koma sekian. Nanti sampai akhir tahun mungkin ada tambahan-tambahan lagi, yang masuk tapi sudah diputuskan,” ujarnya.

Ia menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan untuk mempercepat swasembada pangan. Yakni menjadi tahun 2027.

“Kemarin, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, 2027. Jadi kita punya waktu 2 tahun,” ujarnya.

Dalam kurun waktu tersebut, kementerian dan lembaga terkait harus bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih terkendala untuk mewujudkan swasembada pangan. 

Leave a comment