Informasi Terpercaya Masa Kini

Kata Dokter, Ini Tips Membangun Fondasi Kesehatan dan Kecerdasan Anak

0 3

Sejak di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan masa penting untuk membangun masa depan anak.

Seperti yang Mama ketahui, 1.000 hari pertama kehidupannya, anak mengembangkan volume dan pertumbuhan syaraf otaknya hingga 80 persen otak dewasanya.

Sangat penting untuk membuat fondasi bagi kesehatan dan kecerdasan anak. Bagaimana langkah membangun fondasi kecerdasan si Kecil? Popmama.com mewawancarai dr. Ria Yolanda, Sp.A dari RS Primaya Evasari agar Mama bisa lebih memahaminya.

1. Kuatkan saluran cerna karena ini adalah otak kedua manusia

Saluran cerna merupakan organ tubuh terpenting manusia yang mendukung tumbuh dan kembang yang optimal. Pada  1.000 hari pertama usia anak, sel-sel penting daya tahan tubuh ada di sakuran cernanya. Di dalam saluran cerna si Kecil ada sekitar 100 juta sel syaraf yang  menjaga kesehatan saluran cerna dan berpengaruh ke otak.

“Ada istilahnya nervus plexus yaitu semacam ‘kabel’ yang menyambungkan saluran cerna dengan otak. Jadi ketika saluran cerna anak bermasalah, maka otak anak akan loyo. Sistem penghubung syaraf dan otak itu dalam istilah medis disebut gut brain axis,” kata dr. Ria. 

Karena peran saluran cerna sangat penting untuk tumbuh kembang otak si Kecil, maka sangatlah perlu menjaga kesehatan saluran cerna itu. 

Di dalam saluran cerna terdapat dua kelompok bakteri yaitu mikrobiota atau bakteri baik dan patogen atau bakteri jahat.  Agar saluran cerna tetap sehat, Mama perlu memastikan bakteri baik di dalam pencernaan si Kecil lebih banyak daripada bakteri jahat.

Terlalu banyak bakteri jahat bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, kolik, muntah, dan sembelit. Sering sakit tentu akan mengganggu tumbuh kembang anak.

Tidak hanya kondisi tersebut bisa membuatnya kesakitan, ia juga akan mengalami masalah sosial emosional karena bisa jadi ia malah sangat rewel dan tidak nyaman melakukan banyak kegiatan karena sakit. 

“Anak sakit tentu tidak akan bisa belajar dengan maksimal. Ia akan rewel, lemah, dan kesakitan. Sudah pasti sakit penyakit itu harus diobati sebab sering sakit tentu bisa menghambat tumbuh kembangnya,” kata dr. Ria.

2. Jaga asupan gizinya

Jika saluran pencernaan si Kecil sudah sehat, ia perlu makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya. Makronutrien dan mikronutrien di dalam makanan harus diberikan dalam jumlah yang tepat agar tumbuh kembang si Kecil maksimal. Dokter Spesialis Anak, dr. Ria Yoanita, Sp.A, menjelaskan bahwa tumbuh kembang optimal seorang anak tidak hanya bergantung pada pemenuhan nutrisi yang optimal, imunisasi yang lengkap, dan stimulasi yang tepat, tetapi juga pada kesehatan saluran cernanya.

“Saluran cerna merupakan organ yang berkembang pesat pada masa awal kehidupan anak, menjadikannya fondasi utama tidak hanya untuk kesehatan holistik tetapi juga kecerdasan anak,” ujar dr. Ria.

Ia menambahkan bahwa ketika saluran cerna dalam kondisi baik, anak akan lebih ceria, aktif, semangat, serta memiliki kemampuan berpikir kreatif yang mendukung perkembangan kognitif (cerdas akal) dan sosial emosional (cerdas sosial) mereka.

.Ada beragam cara untuk memperkuat saluran cerna namun dr. Ria sangat menyarankan agar Mama memilih asupan baik untuk si Kecil. Menjaga makanan agar senantiasa bersih, bergizi, dan menggugah selera anak adalah yang utama. Sebagai tambahan, Mama juga bisa memberikan asupan prebiotik agar bakteri baik yang berperan sebagai makanan utama bagi mikrobiota usus.

Prebiotik ini banyak ditemukan pada makanan berserat seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Selain itu, susu pertumbuhan yang telah diperkaya dengan prebiotik juga menjadi sumber yang baik bagi anak usia di atas satu tahun.

“Dengan asupan prebiotik yang cukup, kesehatan pencernaan anak dapat terjaga, sehingga risiko gangguan seperti konstipasi dapat dicegah, sekaligus mendukung kebiasaan buang air besar secara teratur. Ketika saluran cerna sehat, anak dapat bertumbuh secara optimal, baik secara fisik maupun mental,” kata dr. Ria.

3. Beri stimulasi maksimal dan kesempatan melakukan eksplorasi

Agar anak bisa cerdas maksimal, ia perlu mendapat stimulasi dan kesempatan untuk melakukan eksplorasi. Stimulasi bisa dilakukan orang tua di mana saja dan kapan saja. Misalnya, saat di rumah, anak bisa dilibatkan untuk kegiatan membersihkan rumah atau mencuci piring. Kegiatan-kegiatan itu bisa melatih motorik halus dan kasar si Kecil.

Perkembangan motorik yang baik bisa membuat tumbuh kembang kecerdasan anak juga maksimal. Dengan motorik yang baik, anak bisa melakukan eksplorasi lingkungan sekitarnya dengan maksimal. Mama dan Papa hanya perlu memberikan fasilitas dan bimbingan agar si Kecil bisa melakukan eksplorasi dengan baik.

Misalnya, memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain bersama dengan anak-anak seusianya di taman bermain, mengunjungi kebun binatang, atau akuarium, bermain air, melakukan kegiatan bermain pasir, melompat, dan aneka hal lain yang baik dilakukan anak-anak. 

4. Jaga dan bimbing suasana hatinya

Salah satu tanda anak cerdas adalah memiliki sosial emosi yang juga baik. Kesehatan yang terjaga membuat mood anak selalu siap untuk belajar dan bersosialisasi. Anak menjadi tidak mudah tantrum, lesu, atau tidak bersemangat karena suasana hatinya buruk.

Agar mood anak selalu baik, kesehatannya harus benar-benar terjaga dan ia juga perlu dilatih untuk mengelola emosinya.

Anak-anak belajar dari orang tua dan orang dewasa di sekitarnya untuk meregulasi perasaan dan suasana hatinya. Dokter Ria mengatakan, “Memberikan bimbingan emosi kepada anak merupakan hal yang penting dilakukan orangtua. Tapi, yang terutama dan pertama kali harus dilakukan adalah membuat tubuh anak sehat lewat kesehatan saluran cernanya. Jika saluran cerna sehat, otaknya akan mudah menyerap informasi sehingga emosi, sosial, dan mood anak akan semakin baik dan cerdas.”

5. Rutinkan imunisasi dan pantau kesehatan saluran cernanya

Maksimalkan kesehatan si Kecil dengan melakukan imunisasi dan pemantauan rutin. Pemantauan berkala bisa membuat Mama lebih waspada akan kemungkinan gangguan tumbuh kembang anak sejak dini. 

Dokter Ria juga menyarankan agar Mama rajin memantau kesehatan saluran cerna si Kecil dengan memerhatikan ampas buang air besarnya.

Salah satu cara untuk melacak kesehatan saluran cerna si kecil lewat pupnya adalah dengan memakai AI Poop Tracker Tools yang bisa diakses secara gratis dan mudah melalui bebeclub.co.id/tools/bebe-journey. Melalui tools tersebut Mama bisa tahu kondisi kesehatan saluran cerna si Kecil, misalnya apakah si Kecil diare, sehat, atau sembelit dan kondisi kesehatan lainnya.

Nah, jika saluran cerna anak sering bermasalah, maka ada kemungkinan ia akan mengalami weight fultering atau kondisi dimana berat badan tidak naik.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan menyebabkan stunting. Mama sudah tahu kan bahaya stunting untuk si Kecil? Masa depannya bisa terancam karena anak stunting akan menjadi anak dengan IQ rendah. 

Baca di sini ya Ma, untuk informasi lain mengenai stunting.

Baca juga:

  • Cara Cegah Stunting Anak 1-5 Tahun, Kenali Pencegahan ABCDE!
  • Waspada! Anak Stunting Bisa Terlihat Sehat
  • Bercak Putih pada Gigi Anak Bisa Pertanda Bahaya, Jangan Dibiarkan!
Leave a comment