Informasi Terpercaya Masa Kini

Pulau Terpadat di Dunia Sebesar Stadion Bola dan Dihuni 800 Orang

0 3

TEMPO.CO, Jakarta – Laut Karibia terkenal dengan keindahannya. Tidak heran jika penduduk yang menetap di pulau-pulau di laut ini betah dan tidak pernah mau meninggalkan rumahnya, seperti yang terjadi di Santa Cruz del Islote di Kolombia, pulau terpadat di dunia.

Pulau ini hanya seluas dua hektare atau sekitar satu stadion bola. Namun, setiap inci tanahnya dibangun rumah-rumah yang sambung-menyambung untuk menampung populasinya yang padat.

Dilansir dari Express.co.uk, seorang YouTuber bernama Ruhi Çenet mengunjungi pulau itu dan menggambarkan kondisinya. “Semua orang membangun rumah di mana pun mereka mau. Ketika mereka tidak dapat menemukan ruang, mereka membangun di atas bangunan yang sudah ada,” kata dia.

Dengan lahan yang sempit, Santa Cruz del Islote di Kolombia sekarang lebih padat penduduknya daripada Manhattan di Amerika Serikat. Diperkirakan sekitar 200 keluarga tinggal di pulau kecil itu. Dalam video Çenet, seorang pemilik rumah bercerita bahwa sepuluh orang berbagi tiga tempat tidur di antara mereka.

Penduduk setempat menjelaskan bahwa populasi terus meningkat karena tidak ada alat kontrasepsi. Sebagian besar perempuan memiliki anak pertama mereka pada usia sekitar 16 tahun. Banyak keluarga memiliki hingga lima anak, dan bukan hal yang aneh bagi orang untuk memiliki anak dengan lebih dari satu pasangan.

Hasil Bumi Dikirim Angkatan Laut

Para penduduk di pulau ini bisa mendapatkan ikan segar dari Laut Karibia. Namun, karena lahan yang begitu sempit, mereka tidak memiliki tempat untuk bercocok tanam. Hasil bumi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dikirim oleh Angkatan Laut Kolombia setiap beberapa pekan.

Pulau ini juga tidak memiliki mobil atau sepeda motor, karena pulau ini bisa dikelilingi hanya dengan berjalan kaki dalam waktu kurang dari dua menit. Pulau ini juga hanya memiliki empat jalan utama.

Penduduk juga memiliki akses terbatas terdapat listrik. Setiap hari ada beberapa jam aliran listrik tidak mengalir ke rumah-rumah warga.

Mereka juga tidak memiliki sistem pembuangan limbah sehingga semua langsung dibuang ke laut.

Semangat Kekeluargaan

Meskipun fasilitasnya kurang, warga di pulau ini betah karena semangat kekeluargaan. Hal itu tercermin dari fakta bahwa tidak ada polisi di pulau ini karena semua berhubungan baik.

Namun, di lahan seluas 2,4 hektar itu tersedia cukup ruang untuk sekolah, gereja, klinik, dan bahkan hotel. Sekitar 60 persen dari populasi pulau itu terdiri dari anak-anak yang bersekolah hingga kelas 10. Jika melanjutkan sekolah harus meninggalkan pulau itu.

Sumber pendapatan utama penduduk pulau itu adalah nelayan. Mereka sehari-hari pergi memancing. Namun, pariwisata mulai berkembang sehingga bisa menjadi menjadi sumber pendapatan, seperti menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk berenang bersama hiu.

Namun, pulau terpadat itu telah dicap sebagai wisata kumuh agen perjalanan di Kolombia karena mereka menganggap hewan-hewan itu tidak diperlakukan dengan baik. Jalan-jalan padat dengan rumah warna-warni di pulau itu juga dinilai meromantisasi kemiskinan.

EXPRESS.CO.UK | DAILY MAIL

Pilihan Editor: 7 Pulau Tercantik di Karibia yang Wajib Masuk List untuk Liburan

Leave a comment